Sabtu, 05 Juli 2008



Jakarta
- Militer Jepang malu gara-gara kehilangan USB Flashdisk. Bukan sembarang flashdisk, isinya adalah peta penyebaran serdadu latihan militer bersama dengan Amerika Serikat.

Bukan hanya hilang, flashdisk itu awalnya dicuri, lalu ditemukan kembali, lalu terbuang.

Awal kisahnya seperti ini, pada Februari 2007, seorang Kapten Angkatan Darat berusia 33 tahun mencuri USB Flashdisk itu bersama dengan uang tunai 2000 yen dan kupon untuk penerbangan senilai 10.000 yen.

Tertangkap, sang kapten dihukum selama sebulan. Namun kepada publik, militer Jepang tidak pernah menyinggung tentang USB yang ikut dicuri itu. Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba mengatakan sengaja hal itu tidak disampaikan karena mereka tidak menginginkan orang mencari data tersebut di internet.

Setelah itu, seorang Letnan Kolonel meminjam flashdisk tersebut dan meminjamkannya lagi pada seorang Sersan satu. Sersan satu tersebut meletakkanya di atas meja dan ternyata tak sengaja terbuang ke tempat sampah.

Semua pihak yang teledor dalam kasus itu disebutkan telah dihukum. Meski data yang terdapat di dalamnya sangat sensitif, namun tidak cukup penting sehingga ketiganya harus dihukum secara pidana.

Militer Jepang bukan sekali ini saja dilanda malu akibat keteledoran personilnya. Di 2007, tiga personil Angkatan Laut dihukum karena saling berkirim e-mail yang mencakup spesifikasi sistem misil Aegis bersama dengan gambar porno dalam jumlah besar.

Data Aegis itu lebih 'seram' karena mencakup rincian target yang bisa dilacak oleh sistem Aegis dan formula untuk sistem pencegahannya. Kontan kasus tersebut membuat pusing Militer Amerika Serikat yang mengandalkan Aegis untuk Angkatan Lautnya.

0 Comments:

Post a Comment