Sabtu, 05 Juli 2008



London
- Situs jejaring sosial macam Friendster ataupun Facebook memang tengah digandrungi dan kerap diakses remaja. Namun meski punya berbagai manfaat positif, kaum muda bisa mengalami krisis identitas jika terlalu kecanduan pada situs semacam itu. Mereka bisa bingung dengan identitas dirinya sendiri.

Setidaknya, itulah yang dikemukakan dalam studi Dr Himanshu Tyagi dari Royal College of Psychiatrists, Inggris. Ia menyatakan, generasi yang tumbuh bersama internet mengalami berbagai risiko.

Misalnya saja, dunia online yang dinamis membuat kehidupan nyata dianggap membosankan sehingga kaum muda tak peduli dengan kehidupan serta identitasnya di dunia nyata. Mereka pun bisa gagap menjalin hubungan dengan orang lain.

"Sebuah hubungan bisa terjadi dalam satu klik mouse dan Anda bisa mengubah-ubah profil di internet. Akibatnya, kehidupan nyata dianggap membosankan sehingga memunculkan sikap ekstrim," ujar Dr Tyagi.

Dr Tyagi menambahkan, chat room internet juga membuat orang-orang bisa bertingkah liar dan kehilangan identitas karena sifatnya yang anonim. Meski mengakui internet memberi banyak manfaat, namun penting untuk mewaspadai dampak negatif yang ditimbulkannya.

0 Comments:

Post a Comment