Kamis, 23 Oktober 2008

Jakarta - Pengguna komputer di China naik pitam gara-gara Microsoft meluncurkan tool anti pembajakan. Bahkan ada yang tak segan mendeskripsikan Microsoft sebagai cracker terbesar di China.Kekesalan user ini terkait program 'Windows Genuine Advantage' yang akan mengubah layar komputer mereka menjadi hitam jika software yang diinstal tidak memenuhi tes validasi.Program ini merupakan senjata terakhir yang dilancarkan Microsoft untuk memerangi pembajakan di China, yang juga merupakan negara dengan tingkat pembajakan terbesar di dunia.Selama ini Microsoft kelimpungan menghadapi maraknya pembajakan di Negeri Tirai Bambu tersebut. Diyakini mayoritas user di China menggunakan software bajakan, baik disadari maupun tidak."Mengapa Microsoft tiba-tiba tersambung dengan komputerku? Ini komputerku. Microsoft tidak berhak mengontrol hardwareku tanpa persetujuanku," protes salah seorang blogger.Keluh kesah senada juga datang dari blogger lainnya. "Jika harga software asli lebih murah daripada yang bajakan, siapa yang akan memilih barang bajakan," tulis blogger lainnya.Seorang pengacara Beijing, Dong Zhengwei, 35, bahkan mendeskripsikan Microsoft sebagai cracker terbesar di China karena mengobok-obok sistem komputer user tanpa persetujuan si pemilik."Saya menghargai hak Microsoft untuk melindungi kekayaan intelektualnya, tapi target dan cara yang dilakukan keliru. Seharusnya yang menjadi target adalah produser dan penjual, bukan user," tandasnya.

0 Comments:

Post a Comment